Senin, 03 September 2018

Berikut variabel-variabel yang digunakan dalam perencanaan konstruksi atap baja ringan

Berikut variabel-variabel yang digunakan dalam perencanaan konstruksi atap baja ringan:
1. Lebar Bangunan
Lebar bangunan menentukan hasil desain konstruksi atap baja ringan, jarak anatr kuda-kuda, jarak web, ketebalan bahan ataupun penggunaan bahan yang rangkap. Untuk lebar bentang diatas 10 m biasanya menggunakan desain khusus.
2. Jenis Penutup Atap (Genteng)
Jenis penutup atap berpengaruh terhadap perencanaan pembebanan dan harga. Genteng yang berat tentu memerlukan desain yang lebih kuat sehingga koefisien aman yang dipakai desain juga semakin besar. Jenis genteng yang dipakai mempengaruhi harga terutama oleh perbedaan jarak reng untuk setiap jenis genteng.
3. Kemiringan Atap (Sudut Atap)
Faktor estetika biasanya berpengaruh terhadap penentuan kemiringan sudut atap baja ringan. Untuk rumah tinggal umumnya menggunakan sudut 30 – 45 derajat.
4. Beban Tambahan
Beban tambahan ini bisa berupa water heater atau panel surya di atas konstruksi atap baja ringan. Beratnya mencapai 200 kg tentu diperlukan perkuatan khusu di area pemasangan beban tambahan tersebut.
5. Overhang (Tritisan)
Lebar overhang berpengaruh terhadap luasan total bangunan, biasanya overhang dihitung terhadap sisi bangunan yang tidak berbatasan dengan tanah tetangga.
6. Tinggi Bangunan
Tinggi bangunan untuk menentukan harga dasar konstruksi yang berkaitan dengan proses pemasangannya atau tingkat kesulitan pemasangan. Harga produksi untuk pemasangan lantai 1 akan berbeda dengan pemasangan di lantai 2.
7. Lebar Balok Tumpuan
Konstruksi kuda-kuda atap baja ringan bertumpu pada balok untuk mendistribusikan beban yang ditanggung agar didapat hasil yang maksimal. Disarankan balok dibuat serata mungkin agar instalasi konstruksi atapnya maksimal. Lebar balok tumpuan menentukan lebar efektif kuda-kuda.


Baja ringan cimahi 0811 2049 113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar